ANTROPOSFER
A. Pengertian Antroposfer
Antroposfer
adalah lapisan manusia dan kehidupannya di permukaan bumi. Pembahasannya
ditekankan pada fenomena kependudukan yang terjadi di permukaan bumi. Fenomena
kependudukan ini terutama berkaitan dengan permasalahan kependudukan, antara
lain mengenai Jumlah Penduduk, Kepadatan
Penduduk, dan Kualitas Penduduk.
B. Pendekatan Masalah Kependudukan
Terdapat tiga jenis pendekatan yang
dapat digunakan dalam menelaah masalah kependudukan, yaitu sebagai berikut:
1. Penduduk Sebagai Lapangan Untuk Memperoleh Data
Data kependudukan dapat dikumpulkan
melalui 3 cara, yaitu Sensus, regestrasi, dan survey.
a. Sensus Penduduk
Sensus penduduk adalh kegiatan
menghitung jumlah penduduk suatu Negara. Sensus dilakukan dengan kunjungan dari
rumah ke rumah atau pendekatan secara individual. Dilaksanakan secara teratur,
yaitu 5 atau 10 tahun sekali.
Sensus penduduk dapat dilakukan
dengan dua cara, yakni:
1. De facto : Sensus
menurut tempat tinggal penduduk pada saat dilakukan sensus.
2. De jure : Sensus menurut tempat tinggal yang tetap.
Ciri-ciri Sensus Penduduk:
1) Dibuat dan
diselenggarakan oleh Pemerintah (BPS)
2) Dilakukan
terhadap penduduk suatu wilayah yang pasti
3) Merupakan
pencatatan universal/menyeluruh
4) Dilakukan
secara serentak
5) Dilakukan
secara teratur/berkala
Langkah-langkah yang dilakukan dalam sensus penduduk adalah
sebagai berikut:
1)
Menentukan keterangan yang ingin diperoleh dari tiap
individu, seperti tempat tinggal saat sensus, tempat tinggal tetap, hubungan
dengan kepala keluarga, jenis kelamin, umur, status kawin, tempat lahir,
kewarganegaraan, pekerjaan, jenis kegiatan, lapangan pekerjaan, jenis
pekerjaan, status pekerjaan, bahasa, suku bangsa, pendidikan, kemampuan baca
tulis, jumlah anak lahir hidup, jumlah keluarga, dan klasifikasi desa kota.
2)
Membuat daftar pertanyaan
3)
Mengumpulkan data di lapangan
4)
Mengolah data, memberi kode, dan tabulasi
5)
Mempublikasi data hasil sensus
b. Registrasi Penduduk
Regestrasi penduduk adalah
pencatatan setiap peristiwa yang dialami penduduk, misalnya kelahiran,
kematian, perkawinan, perceraian, dan migrasi. Di dalam registrasi tipa
kejadian dicatat pada suatu sertifikat.
C. Survey Penduduk
Kegiatan survey sama dengan sensus
dan regestrasi, yaitu mengumpulkan data kependudukan. Hanya saja survey
dilakukan terhadap penduduk dengan batas-batas yang jelas. Selain itu survey
bisa dilakukan kapan saja tanpa ada batas waktu. Survey dilakukan antara lain
karena untuk mengumpulkn data dari
seluruh penduduk menuntut biaya, waktu, dan tenaga.
Contoh yang diambil dalam survey
harus mewakili seluruh penduduk. Hal itu sangat penting untuk mendapatkan
gambaran atau kesimpulan yang benar dan objektif tentang penduduk di suatu
wilayah.
2. Penduduk Sebagai Lapangan untuk
Memperoleh Penafsiran Perilaku
Penduduk mempunyai sifat yang
dinamis. Oleh karena itu, tingkah laku penduduk perlu diteliti dan ditafsirkan
secara sosiologis. Banyak sifat-sifat penduduk yang dipengaruhi oleh keadaan
penduduk itu sendiri, sedangkan keadaan penduduk banyak dipengaruhi oleh
perubahan perubahan kebudayaan. Sebagai contoh, perubahan mata pencaharian dari
masyarakat petani menjadi buruh akan mempengaruhi penilaian terhadap anak,
selanjutnya akan mempengaruhi sikap dan pola kehidupan dalam keluarga.
Agar dapat menafsirkan perilaku
penduduk tersebut secara benar, gejala-gejala kependudukan harus dilihat dari
berbagai sisi ilmu, antara lain agama, geografi, dan ekonomi.
3. Penduduk Sebagai Lapangan Untuk
Melakukan Aksi Sosial
Setelah
memperoleh data kependudukan dan membuat penafsiran-penafsiran terhadap
perilaku penduduk, dapat diambil suatu kebijakan (policy) dan melakukan tindakan yang nyata terhadap permasalahan-permasalahan kependudukan.
Sebagai contoh, tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia yang tinggi menyebabkan
terjadinya berbagai macam permasalahan kependuaukan. Oleh karena itu, perlu
segera diatasi dengan cara menggalakkan program Keluarga Berencana (KB) secara nasional.
***
mina adriana
BalasHapusIntan Maulianda
BalasHapus